This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, September 30, 2009

Halal Bihalal

Selamat Idul Fitri 1430 H
Taqobalallahu minna wa minkum, Taqabal ya Karim
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir dan batin
by Mardanu Susilo, Staff TU SMK 1 Batang




Setelah selesai (ba’da) menjalankan ibadah puasa ramadhan, maka masuk bulan syawal, bulan fitri yaitu bulan pensucian, orang-orang saling berkunjung untuk saling memaafkan. Dimana tujuan puasa yang tercantum pada Q.S. Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi ”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa.

Semoga setelah kita umat muslim menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dapat menghasilkan perubahan yang signifikan yaitu peningkatan IMTAQ & IMTEK guna menuju tujuan utama yaitu menjadi orang-orang yang bertaqwa (menjalankan segala kewajibanNya dan menjauhi segala yang menjadi laranganNya.

Halal bihalal, dua kata berangkai yang sering diucapkan dalam suasana Idul Fitri, adalah satu dari istilah-istilah "keagamaan" yang hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia. Istilah tersebut seringkali menimbulkan tanda tanya tentang maknanya, bahkan kebenarannya dari segi bahasa, walaupun semua pihak menyadari bahwa tujuannya adalah mencipakan keharmonisan antara sesama.

Hemat saya, paling tidak ada dua makna yang dapat dikemukakan menyangkut pengertian istilah tersebut, yang ditinjau dari dua pandangan. Yaitu, pertama, bertitik tolak dari pandangan hukum Islam dan kedua berpijak pada arti kebahasan.

Menurut pandangan pertama - dari segi hukum - kata halal biasanya dihadapkan dengan kata haram. Haram adalah sesuatu yang terlarang sehingga pelanggarannya berakibat dosa dan mengundang siksa, demikian kata para pakar hukum. Sementara halal adalah sesuatu yang diperbolehkan serta tidak mengundang dosa. Jika demikian, halal bihalal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yang tadinya haram dan berakibat dosa. menjadi halal dengan jalan memohon maaf.

Seorang budayawan terkenal Dr Umar Khayam (alm), menyatakan bahwa tradisi Lebaran merupakan terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya tersebut demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya tradisi Lebaran itu meluas ke seluruh wilayah Indonesia, dan melibatkan penduduk dari berbagai pemeluk agama. Untuk mengetahui akulturasi kedua budaya tersebut, kita cermati dulu profil budaya Islam secara global. Di negara-negara Islam di Timur Tengah dan Asia (selain Indonesia), sehabis umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri tidak ada tradisi berjabatan tangan secara massal untuk saling memaafkan. Yang ada hanyalah beberapa orang secara sporadis berjabatan tangan sebagai tanda keakraban.

Menurut tuntunan ajaran Islam, saling memaafkan itu tidak ditetapkan waktunya setelah umat Islam menyelesaikan ibadah puasa Ramadan, melainkan kapan saja setelah seseorang merasa berbuat salah kepada orang lain, maka dia harus segera minta maaf kepada orang tersebut. Bahkan Allah SWT lebih menghargai seseorang yang memberi maaf kepada orang lain (Alquran Surat Ali Imran ayat 134).

Budaya sungkem
Dalam budaya Jawa, seseorang “sungkem” kepada orang yang lebih tua adalah suatu perbuatan yang terpuji. Sungkem bukannya simbol kerendahan derajat, melainkan justru menunjukkan perilaku utama. Tujuan sungkem, pertama, adalah sebagai lambang penghormatan, dan kedua, sebagai permohonan maaf, atau “nyuwun ngapura”. Istilah “ngapura” tampaknya berasal dari bahasa Arab “ghafura”.

Para ulama di Jawa tampaknya ingin benar mewujudkan tujuan puasa Ramadan. Selain untuk meningkatkan iman dan takwa, juga mengharapkan agar dosa-dosanya di waktu yang lampau diampuni oleh Allah SWT. Seseorang yang merasa berdosa kepada Allah SWT bisa langsung mohon pengampunan kepada-Nya. Tetapi, apakah semua dosanya bisa terhapus jika dia masih bersalah kepada orangorang lain yang dia belum minta maaf kepada mereka?

Nah, di sinilah para ulama mempunyai ide, bahwa di hari Lebaran itu antara seorang dengan yang lain perlu saling memaafkan kesalahan masingmasing, yang kemudian dilaksanakan secara kolektif dalam bentuk halal bihalal. Jadi, disebut hari Lebaran, karena puasa telah lebar (selesai), dan dosa-dosanya telah lebur (terhapus).

Dari uraian di muka dapat dimengerti, bahwa tradisi Lebaran berikut halal bihalal merupakan perpaduan antara unsur budaya Jawa dan budaya Islam.

Sejarah halal bihalal
Sejarah asal mula halal bihalal ada beberapa versi. Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, bahwa tradisi halal bihalal mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Dalam rangka menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri.

Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam, dengan istilah halal bihalal. Kemudian instansi-instansi pemerintah/swasta juga mengadakan halal bihalal, yang pesertanya meliputi warga masyarakat dari berbagai pemeluk agama.

Sampai pada tahap ini halal bihalal telah berfungsi sebagai media pertemuan dari segenap warga masyarakat. Dan dengan adanya acara saling memaafkan, maka hubungan antarmasyarakat menjadi lebih akrab dan penuh kekeluargaan.

Karena halal bihalal mempunyai efek yang positif bagi kerukunan dan keakraban warga masyarakat, maka tradisi halal bihalal perlu dilestarikan dan dikembangkan. Lebih-lebih pada akhir-akhir ini di negeri kita sering terjadi konflik sosial yang disebabkan karena pertentangan kepentingan.

Makna Idul Fitri
Ada tiga pengertian tentang Idul Fitri. Di kalangan ulama ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada kesucian. Artinya setelah selama bulan Ramadan umat Islam melatih diri menyucikan jasmani dan rohaninya, dan dengan harapan pula dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, Maka memasuki hari Lebaran mereka telah menjadi suci lahir dan batin.

Ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada fitrah, atau naluri religius. Hal ini sesuai dengan Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183, bahwa tujuan puasa adalah agar orang yang melakukannya menjadi orang yang takwa atau meningkat kualitas religiusitasnya.

Ada pula yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada keadaan di mana umat Islam diperbolehkan lagi makan dan minum siang hari seperti biasa. Di kalangan ahli bahasa Arab, pengertian ketiga itu dianggap yang paling tepat.

Dari ketiga makna tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memasuki Idul Fitri umat Islam diharapkan mencapai kesucian lahir batin dan meningkat kualitas religiusitasnya. Salah satu ciri manusia religius adalah memiliki kepedulian terhadap nasib kaum yang sengsara. Dalam Surat Al-Ma’un ayat 1 -3 disebutkan, adalah dusta belaka kalau ada orang mengaku beragama tetapi tidak mempedulikan nasib anak yatim. Penyebutan anak yatim dalam ayat ini merupakan representasi dari kaum yang sengsara.

Oleh karena itu dapat kita pahami, bahwa umat Islam yang mampu wajib memberikan zakat fitrah kepada kaum fakir miskin, dan pemberian zakat tersebut paling lambat sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Aturan ini dimaksudkan, agar pada waktu umat Islam yang mampu bergembira ria merayakan Idul Fitri jangan ada orang-orang miskin yang sedih, atau sampai menangis, karena tidak ada yang dimakan.

Agama Islam sangat menekankan harmonisasi hubungan antara si kaya dan si miskin. Orang-orang kaya diwajibkan mengeluarkan zakat mal (harta), untuk dibagikan kepada delapan asnaf (kelompok), di antaranya adalah kaum fakir miskin.

Dari uraian di muka dapat disimpulkan, bahwa Idul Fitri merupakan puncak dari suatu metode pendidikan mental yang berlangsung selama satu bulan untuk mewujudkan profil manusia yang suci lahir batin, memiliki kualitas keberagamaan yang tinggi, dan memelihara hubungan sosial yang harmonis.
(Dihimpun dan diolah dari berbagai sumber)


Kembali ke halaman awal

Tuesday, September 15, 2009

mimbar guru bisis 21

Pahit Manis Teknologi Komunikasi-Informasi
by Nurudin Fajar, Guru Sejarah, dari berbagai sumber


Sejak dulu manusia sudah menggunakan teknologi, seseorang menggunakan dan menciptakan teknologi karena manusia berakal. Akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah lainnya. Dengan akalnya ia berusaha keluar dari masalah yang dihadapi, ingin hidup lebih baik, lebih aman, nyaman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena manusia menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi. Meminjam istilahnya seorang sosiolog barat “ Challenge and respon (tantangan dan jawaban)” dalam artian di kehidupan nyata setiap tantangan yang dihadapi, manusia senantiasa mencari solusi, jawaban untuk menyelesaikannya. Sebagai contoh ketika sakit maka kita akan berusaha untuk mencari obat agar sembuh. Maka berkembanglah kedokteran-ilmu farmasi dan pabrik-pabrik farmasi.
Kemajuan teknologi akan berjalan seiring dengan waktu dan kemajuan ilmu pengetahuan. Sejak Revolusi Industri di Inggris hingga sekarang perkembangan teknologi begitu luar biasa pesatnya. Perkembangan berbagai disiplin ilmu pengetahuan terutama eksakta berpengaruh besar tehadap kemajuan teknologi. Penemuan, variasi dan inovasi-inovasi baru selalu muncul. Ini tidak lepas dari sifat manusia yang selalu ingin tau dan mengekspresikan diri.
Perkembangan IPTEK dengan euforianya yang sangat mengagumkan memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Beberapa pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup dominan, kini relatif bisa diwakilkan dengan mesin-mesin otomatis yang canggih, lebih cepat, mudah dan produktif. Disamping itu dengan ditemukannya perangkat computer seolah-olah telah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai aktivitas kehidupan. Singkat kata kemajuan IPTEK sangat berperan besar dalam sendi-sendi kehidupan manusia untuk mendapatkan suatu kemudahan dan kenyamanan hidup.
Salah satu teknologi yang dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah informasi dan komunikasi. Hal ini bisa kita lihat fenomena disekitar dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyaknya orang yang punya peralatan elektronik, telpon genggam dengan berbagai merk fasilitas yang disajikan dan variasinya, menjamurnya warnet, perlengkapan serba computer dalam membantu pekerjaan manusia dan sebagainya. HP dan computer bukan lagi termasuk barang yang mewah seperti pada awal kemunculannya. Kita bisa amati di masyarakat hampir semua lapisan masyarakat dari presiden sampai penjual duren, dari menteri sampai penjual sapi dan anak-anak sekolah hampir semuanya mempunyai HP bahkan lebih dari satu. Seakan-akan setiap orang mempunyai wartel sendiri. Ditambah lagi dengan kian kompetitifnya para operator telpon seluler membuat pengguna HP lebih banyak alternative pilihan dan tarif yang relative murah sebab “perang tarif” antar operator tidak dapat dihindari.
Disamping HP perkembangan computer dan internet tdak dapat dipandang sebelah mata. Baru-baru ini di televisi diberitakan hingga tahun 2009 tercatat kurang lebih30 juta orang pengguna internet di Indonesia. Hal ini wajar sebab banyaknya warnet, tarif internet yang relative terjangkau, butuhnya orang akan informasi dan hiburan. Bahkan sekarang sudah ada beberapa HP yang menyediakan fasilitas internet dengan tarif yang tidak terlampau jauh dibandingkan di warnet. Jadi kapan dan dimana saja kita bisa menggunakan jasa internet.
Kehadiran teknologi internet yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia. Kini kehidupan manusia semakin tergantung pada komputer. Komputer menjadi sarana komunikasi efektif.
Kehadiran bisnis internet telah merubah pola komunikasi. Kiriman surat semakin berkurang karena orang lebih banyak berkirim surat dengan e-mail. Orang sekarang bisa mengobrol dari dalam kamarnya dengan siapa saja tanpa batas ruang dan waktu. Program internet relay chatting (IRC) yang tersedia dalam komputer bisa diakses dengan internet, dan si pemakai bisa menghubungi siapa saja, apakah teman chatting berasal dari kota yang sama atau di kota lain di seluruh dunia.
Internet semakin mengurangi pengggunaan mesin faksimili dan surat, karena dokumen dapat dikirim dalam waktu yang sangat cepat dengan e-mail. Dokumen dapat dikirim pada banyak orang di seluruh dunia. Penghematan yang sungguh luar biasa dari segi waktu biaya dan tenaga.
Komputer sebagai pusat informasi. Tersedianya website yang bisa diakses melalui internet telah membuat komputer sebagai suatu pusat informasi. Komputer yang terhubungi oleh internet menjadi guru buat semua orang. Hampir semua jenis informasi bisa dicari dari internet. Kini pengguna komputer dapat menambah pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu dengan mudah. Di beberapa perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, sudah banyak dosen yang menyimpan catatan kuliah, artikel jurnal, dan bahan bacaan lainnya di dalam homepage pribadi mereka. Mahasiswa dapat dengan leluasa membuka homepage tersebut dan membaca serta mencetak artikel untuk keperluan studi mereka. Masih banyak lagi hal-hal lain yang merupakan manfaat internet dan teknologi komputer pada kehidupan manusia. Misalnya mempermudah dalam pelayanan public, dengan bantuan komputer dan internet transfer uang dan pelayanan di bank, jual-beli semakin cepat dan mudah bahkan dalam hitungan sekian detik dengan system online. Transaksi di dunia maya lebih mudah dan cepat meskipun resiko tetap ada.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh alat komunikasi yang setiap waktu berinovasi menjadi “sihir dan magnet” yang bisa membuat pola hidup kita bermetamorfosis. Namun demikian ada efek-efek negatif yang ditimbulkan dari semakin berkembangnya teknologi komunikasi -informasi, diantaranya:
• Semakin mudahnya mengakses situs-situs negatif dalam hal ini pornografi. Ini tentunya sangat membahyakan moral anak-anak dan generasi muda kita.
• Pemikiran, faham dan informasi dari luar mudah sekali masuk tanpa adanya filter dan dinding penghalang. Hal ini dikawatirkan akan membawa pengaruh atau hal-hal negative.
• Teknologi komunikasi-informasi bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang kurang bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan cybercrime. Misalnya transaksi prostitusi melalui dunia maya (internet) dan aksi terorisme.
• Pola interaksi social berubah.
• Pada alat komunikasi tertentu misalnya HP konon katanya bila pemakaian terlalu sering akan menyebabkan kanker.
Kesimpulan.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam dunia ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan ilmu pengetahuan. Tentunya di era globalisasi kita tidak mau dianggap sebagai generasi yang gaptek (gagap teknologi) dengan malas mempelajari dan anti teknologi. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat bagi kemaslahatan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Masyarakat sangat menikmati berbagai kemudahan, kenyamanan dan kecepatan untuk mendapatkan informasi-komunikasi tidak hanya dalam negeri tapi internasional.
Namun demikian tdak dapat dipungkiri, manusia tidak bisa menutup mata dan telinga akan realita yang dihadapi bahwa selain sangat bermanfaat teknologi juga mendatangkan berbagai efek negative bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir dampak negative yang ditimbulkan kita harus mempunyai filter. Diantaranya ajaran agama (iman dan taqwa) IPTEK tanpa agama akan salah arah serta norma-norma yang berlaku mulai dari norma kesopanan, kesusilaan hingga norma hukum. Pemerintah juga perlu memblokir situs-situs yang negative dan dianggap bisa membahyakan Negara. Meskipun hal ini bukan tanpa kendala. Semua itu berpulang pada hati nurani kita, apakah ingin menggunakan teknologi untuk hal-hal yang positif ataukah negative?

..baca Mimbar Guru BISIS Edisi 20

KemBali ke halaman Awal